Thursday, December 26, 2013

Arini, kau berhasil

Aku menulis untuk ingatan-ingatan yang tak lagi muat untuk kusimpan
Aku menulis sebelum nanti aku banyak terjengkal
Aku menulis sebelum nanti aku tertutup debu yang bergelimang
Aku menulis dan membawa bekal untuk pergi melanglang
Aku menulis sebelum pada akhirnya nanti aku akan hilang ..
-Arini Syahadah-

Hay.. ukh, jika kau nyatakan bahwa tulisan dapat menguraikan isi hatimu, penegas dalam setiap ungkapanmu, baiklah aku juga setuju. Izinkan aku berbagi tentang salah satu hal yang sulit ku nyatakan ini, dengan membaca tulisanmu aku tergerak untuk menggugahnya. Bagiku menulis adalah percakapan atau perbincangan yang tidak bisa aku uraikan panjang lebar kepada orang lain. Jika kau terdedikasi oleh karya-karya orang lain karena salah satu hobimu adalah membaca, pantaslah itu menjadikan jendela cakrawalamu semakin luas membentang. Berbeda sekali dengan aku ukh, aku tidak telaten membaca juga menulis. Menunjukkan sekali aku memang tidak memiliki jiwa sepertimu, ukh. Penilaian beberapa orang sepertinya juga tidak tepat yang berkata jika aku mempunyai jiwa penulis atau semacamnya. Mereka tidak tahu ada kau dan orang-orang lain yang lebih layak mendapat penilaian tentang jiwa menulis yang gemilang.

Ku kutip bagian dari tulisanmu yang membuatku berhasil nanar di pagi ini. Sama halnya seperti yang kau lakukan sebelum menuliskan sesuatu, selalu mengutip kata-kata atau kalimat singkat yang artinya luar biasa. Sebenarnya ketika kita mengutip kalimat itu, ada uraian yang ingin kita jelaskan panjang lebar di setiap tulisan kita berdasarkan pandangan kita. Dan kau Arini. Yah… kau, selalu berhasil membuat nurani ini seolah-olah telah berhasil menguraikan apa-apa yang sulit untuk aku cakapkan. Tulisan-tulisanmu seperti aku sendiri yang menulisnya, seperti jiwaku berada disana saat kau sedang menulis. Membaca tulisan-tulisanmu seperti perkataan yang sengaja ku lewatkan karena, aku tidak pernah berani menulis atau sampai mengungkapnya. Perkataan atau percakapan itu hanya tersimpan dalam MemoPad di BBku, karena sesaat itu lebih baik. Tersimpan, tergeser oleh tulisan-tulisan yang lain, hingga aku sendiri lupa bahwa aku pernah menulis walau tidak selesai, walau tidak berjudul.

Entah, setiap aku tiba-tiba membaca tulisanmu disaat itu juga aku sedang merinduimu, ukh. Dengan tulisan-tulisanmu aku seolah bercerita denganmu, bahwa yang kau rasakan adalah yang ku rasakan. Kata-kata yang kau rangkai adalah kata-kata yang ku cari-cari. Adanya tulisanmu membuat jarak diantara kita menjadi dekat, tulisan-tulisanmu yang selalu menjadi percakapan dari apa yang sulit untuk ku rangkai. Sahabat ku lebih dari satu, tapi sahabat yang membuatku seolah aku berhasil menuliskan sesuatu adalah kau ukh, sahabatku dari kota lain Arini.

Tulisan-tulisanmu selalu berhasil menjadi cahaya dikala cahaya semangat itu sedang redup.

Tulisan-tulisanmu selalu berhasil menjadi kebaikan yang memudahkan orang lain mengartikan sesuatu.

Dan bersama tulisanmu, kau bagi kehangatan untuk jiwa-jiwa yang dingin dan kaku dalam mengungkapkan.

Terimakasih, tulisanmu selalu menyampaikan manfaat ukh. 



No comments:

Post a Comment