Tuesday, May 22, 2012

Jendela UNTAG

Lampu - lampu kuning ,
seperti bubuk peri yang kemilau menerangi malam ...
Dari tingkat ini ,
ku biarkan angin malam yang jahat membelai - belai tubuh berkeringat ini ...|
Dari kotakan ini ,
aku bisa meletakkan keingininanku menikmati keindahan kota sendirian ...
Ditemani senandung - senandung simphony religi ,
dan sembur orange langit yang tengah mendung ...

Harapku menikmatinya bersama sang terkasih, mereka ...
Mereka yang berharga dalam hidupku ...
Memilah - milah awan tuk mengumpulkan bintang harapan ...
Bercengkrama dengan keagungan-Nya juga ukhuwah ...

Pikirku terpikat oleh kota malam yang ku impikan ,
walau tak seindah bayangan ...
walau ku nikmati sendiri ...
namun, ku rasa syukur atas kesempatan ini ...
Khan ku habiskan kenikmatan ini malam ini juga ...

Tuesday, May 8, 2012

Sangkaan Nyata

Berjalan pincang kaki - kaki mungil di atas sengat aspal keacuhan ...
Bernafas sesak paru - paru jalanan oleh asap kesoombongan ...
Berpandang buta mata - mata impian oleh ranai duniawi ...
Berpakaian lusuh mereka oleh usangnya kebijaksanaan ...

Balai pemerintahan membumbung ,
mengalahkan awan ...
menjulangkan kursi jabatan ...
memegahkan kursi kemewahan ...
mempropagandakan kebohongan sengit ...

Aliran kenistaan mengucur di sepanjang jalanan ibu kota ...
Tenaga kesia - siaan tegap berdiri di sekeliling ranah kemerdekaan ...
Masyarakat berlindung dibawah kehancuran politik yang lalai ...
Masyarakat menipang di pundak - pundak kealphaan ...

Sampai mereka sadar pada masyarakat ...
Yang mengharapkan pemimpin ...
Yang mampu membangun masyarakat THOYIBAH ...